OGAN ILIR, Beritasriwijaya.com — Proses renovasi ruang kerja anggota DPRD Ogan Ilir yang berlangsung sejak November 2025 justru memunculkan persoalan baru. Sejumlah aset negara berupa AC, TV, kulkas, dispenser, meja, dan kursi dilaporkan hilang setelah dikeluarkan dari ruangan untuk keperluan perbaikan.
Informasi internal dari lingkungan DPRD Ogan Ilir menyebutkan, barang-barang tersebut “raib” bukan karena rusak ataupun dipindahkan ke gudang resmi, melainkan diduga diambil oleh belasan oknum anggota DPRD Ogan Ilir. Situasi renovasi yang membuat inventaris ditempatkan di area terbuka diduga dimanfaatkan sebagian pihak untuk membawa pulang aset negara tersebut.
Aset Hilang, Kabag Umum Jadi Sorotan
Hilangnya inventaris itu membuat perhatian publik mengarah pada Kepala Bagian Umum DPRD Ogan Ilir, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pendataan, penyimpanan, dan keamanan seluruh aset. Hingga kini belum ada penjelasan terbuka mengenai ke mana barang-barang tersebut dipindahkan, mengapa tidak ada pengawasan ketat selama proses renovasi, apa alasan tidak adanya dokumentasi resmi pemindahan aset, dan bagaimana barang negara bisa hilang tanpa jejak.
Ketiadaan sistem pengamanan yang memadai selama renovasi disebut menjadi celah yang memungkinkan pengambilan barang oleh pihak-pihak yang tidak berwenang.
Pantauan di Lokasi
Saat pengecekan langsung ke Gedung DPRD Ogan Ilir pada Senin, 01 November 2025, sejumlah kejanggalan ditemukan. Tidak satu pun papan proyek terpampang, padahal kegiatan renovasi menggunakan anggaran negara. Area belakang gedung yang dijadikan tempat penyimpanan sementara tampak kosong, tanpa AC, TV, maupun peralatan elektronik lain yang sebelumnya berada di ruang anggota dewan.
Tidak terlihat petugas yang menjaga atau mencatat keluar–masuknya barang inventaris. Sementara itu, aktivitas renovasi hanya terlihat pada 38 ruang kerja anggota DPRD, meski anggaran yang disiapkan mencapai miliaran rupiah. Kondisi ini memperkuat dugaan bahwa aset telah diambil selama proses renovasi berlangsung.
Anggaran Renovasi Mencapai Rp 3,4 Miliar
DPRD Ogan Ilir sebelumnya menganggarkan Rp 2.400.750.000 untuk renovasi ruang kerja, Rp 500 juta untuk pengadaan AC, TV, dan kulkas, serta Rp 500 juta untuk pengadaan mobiler. Total belanja yang terkait renovasi mencapai sekitar Rp 3,4 miliar. Ironisnya, sejumlah barang yang justru menjadi aset negara hilang sebelum proyek selesai.
Kabag Umum tidak dapat ditemui untuk dimintai konfirmasi terkait hilangnya barang-barang tersebut.
Publik Menunggu Sikap Tegas
Hilangnya aset negara di tengah proyek renovasi bernilai miliaran rupiah kini menjadi tanda tanya besar. Sorotan paling tajam tertuju pada Kabag Umum sebagai penanggung jawab inventaris, yang sampai saat ini belum memberikan penjelasan transparan.
Publik menunggu langkah konkret DPRD Ogan Ilir, mulai dari audit aset, penelusuran pihak yang mengambil inventaris, hingga pemberian sanksi terhadap pihak yang lalai maupun yang diduga membawa pulang barang negara. Kasus ini menunjukkan bahwa tanpa pengawasan ketat, proyek pemerintah yang seharusnya meningkatkan fasilitas justru membuka peluang penyalahgunaan oleh pihak internal sendiri. (ydp)









