BANYUASIN, Beritasriwijaya.com — Fenomena Ruko warung kopi berkedok warung remang-remang di Kelurahan Strio, Kabupaten Banyuasin, semakin meresahkan masyarakat. Alih-alih berfungsi sebagai tempat nongkrong dan ngopi, sejumlah warung justru beroperasi hingga larut malam dengan aktivitas yang mencurigakan.
Pantauan di lapangan, warung-warung tersebut tampak terang di luar namun remang di dalam. Aroma dugaan praktik prostitusi hingga minuman keras menyeruak dari balik warung kopi yang seharusnya hanya menjadi tempat bersantai masyarakat.
Ironisnya, keberadaan, Ruko warung remang-remang ini seolah luput dari perhatian aparat penegak hukum maupun pemerintah setempat. Warga sekitar mengaku sudah sering resah, namun tak berani bersuara lantang karena khawatir mendapat tekanan.
“Kalau dibiarkan terus begini,keluarahan Strio bisa rusak. Banyak anak muda nongkrong di sana, takutnya terjerumus,” keluh salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
tidak adanya tindakan tegas dari pihak pol PP menimbulkan tanda tanya besar. Apakah aparat benar-benar tidak tahu, atau justru menutup mata terhadap maraknya praktik maksiat berkedok Ruko dijadikan warung kopi ini?
Jika kondisi ini terus dibiarkan, bukan hanya moral masyarakat yang hancur, tetapi juga citra Banyuasin sebagai kabupaten religius dan beradat bakal tercoreng habis-habisan. (ydp)