Banyuasin – Fenomena sepinya pasar tradisional di Sumatera Selatan masih terjadi. Hal ini diungkapkan oleh para pedagang di kawasan Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin.
Pasar tradisional, Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin terpantau sepi pada Minggu (17/11). Kalangan pedagang mengaku kondisi ini sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu penyebabnya adalah gagal panen, murahnya harga karet, serta banyaknya penganguran sejak beberapa tahun terakhir. Relatif penjualan para pedagang ada yang turun 50%, 60%, bahkan 70%.
“Mulai sepi dari lima tahun terakhir, banyak yang tutup,” kata pedagang pasar tradisional di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin, Lis, kepada media ini, Minggu (17/11).
Dalam lima tahun terakhir, aktivitas belanja masyarakat makin menurun.
“Sekarang sudah mau tutup tahun, tapi orang-orang makin sepi belanja di pasar ini,” kata Lis.
Sementara itu pedagang lain Yus juga menceritakan kesusahannya karena sepinya pembeli dilapak dagang miliknya. Jika 10 tahun lalu ia bisa membiayai kuliah anak-anaknya, kini ia memilih terpaksa harus tidak mengkuliahkan anak bungsunya.
‘Sekarang pembeli makin sepi, banyak petani gagal panen, harga karet murah, dan banyak warga yang tidak memiliki pekerjaan,” kata Yus.
ADENI ANDRIADI