BERITASRIWIJAYA.COM, PALEMBANG — Perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI) telah merevolusi cara manusia berkomunikasi dan berinteraksi. Di masa lalu, interaksi antar individu umumnya terbatas pada komunikasi tatap muka atau melalui panggilan telepon. Namun, kini teknologi berbasis AI yang diintegrasikan dengan platform digital telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Lalu, bagaimana sesungguhnya AI mempengaruhi cara kita berkomunikasi di era digital ini?
Peningkatan Efisiensi dan Personalisasi dalam Komunikasi
Salah satu dampak paling signifikan dari AI adalah peningkatan efisiensi komunikasi. Chatbot dan asisten virtual berbasis AI kini mampu memberikan respons cepat dan akurat terhadap berbagai permintaan atau pertanyaan pengguna. Dengan kemampuannya yang mengagumkan, AI memungkinkan kita untuk menyelesaikan berbagai tugas dengan lebih cepat dan efektif, mulai dari pemesanan makanan hingga mendapatkan informasi seputar produk atau layanan tertentu.
Selain itu, AI juga memungkinkan komunikasi yang lebih personal. Algoritma AI dapat menganalisis data pengguna untuk menyajikan rekomendasi yang lebih relevan serta konten yang disesuaikan dengan minat dan preferensi individu. Fitur ini banyak dimanfaatkan oleh platform media sosial dan e-commerce untuk memperkuat keterlibatan pengguna dan meningkatkan pengalaman mereka.
Perubahan Dinamika Interaksi Sosial
Meskipun menawarkan berbagai kemudahan, AI turut membawa dampak signifikan terhadap dinamika interaksi sosial. Ketergantungan pada platform digital dapat mengurangi frekuensi komunikasi tatap muka, yang pada gilirannya berisiko memengaruhi keterampilan sosial, terutama di kalangan generasi muda. Interaksi langsung yang semakin berkurang dapat membatasi kemampuan individu dalam membangun hubungan sosial yang lebih mendalam dan autentik.
Selain itu, filter dan efek pada berbagai aplikasi media sosial memungkinkan pengguna untuk menyajikan citra diri yang ideal, tetapi terkadang jauh dari kenyataan. Hal ini menciptakan jurang antara dunia online dan offline, sekaligus meningkatkan tekanan untuk mempertahankan kesempurnaan di media sosial, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mental penggunanya.
Ancaman terhadap Privasi
Kehadiran AI dalam komunikasi digital turut menimbulkan kekhawatiran serius terkait privasi. Pengumpulan data pengguna oleh berbagai platform digital memungkinkan data tersebut dimanfaatkan untuk tujuan komersial, seperti penargetan iklan atau pembuatan profil psikologis. Praktik ini dapat memicu pelanggaran privasi yang meluas dan bahkan mengarah pada manipulasi opini publik.
Potensi Penyebaran Misinformasi dan Hoaks
Teknologi deepfake, yang memungkinkan pembuatan konten palsu dengan tingkat realisme yang tinggi, kini menjadi ancaman besar dalam komunikasi digital. Dengan deepfake, informasi palsu atau berita bohong dapat dengan mudah disebarkan, merusak kepercayaan publik dan memicu polarisasi di masyarakat. Ini menjadi tantangan serius dalam menjaga integritas komunikasi di era digital.
*Tantangan dan Peluang dalam Era Digital
Meski ada banyak tantangan yang ditimbulkan, AI juga menawarkan peluang besar dalam meningkatkan kualitas komunikasi manusia. Teknologi ini dapat digunakan untuk mengembangkan alat bantu komunikasi bagi penyandang disabilitas, serta membuka jalan bagi kolaborasi lintas budaya yang lebih efektif dan inklusif. Selain itu, AI berpotensi mempercepat proses penciptaan solusi inovatif dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, kesehatan, dan layanan publik.
Kesimpulan
AI telah menjadi kekuatan pendorong utama dalam transformasi komunikasi manusia di era digital. Teknologi ini menawarkan efisiensi, personalisasi, dan banyak manfaat lainnya yang tidak bisa diabaikan. Namun, untuk memaksimalkan potensi positifnya, kita juga harus waspada terhadap dampak negatif yang dapat timbul, seperti perubahan dalam dinamika sosial, ancaman terhadap privasi, serta potensi penyebaran misinformasi.
Untuk itu, diperlukan kerjasama antara pemerintah, industri, dan masyarakat dalam mengembangkan regulasi yang efektif, meningkatkan literasi digital, dan memastikan pengembangan AI yang etis serta bertanggung jawab. Dengan pendekatan yang bijak, kita dapat memanfaatkan AI secara optimal, sekaligus mengurangi risikonya demi terciptanya komunikasi yang lebih baik di masa depan.
Penulis: Aisyah Azkia, Mahasiswa UIN Raden Fatah – Prodi: Ilmu Komunikasi
EDITOR : -Anonym-