Jembatan Muara Lawai Ambruk Diduga Tak Mampu Tahan Beban Angkutan Batubara, Ratusan Dumtruk Lumpuhkan Jalan Lintas Lahat–Muara Enim

LAHAT — Malam kelam menyelimuti wilayah Muara Lawai, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, Minggu (29/6/2025) sekitar pukul 23.00 WIB. Sebuah insiden besar mengguncang ketenangan daerah itu: Jembatan Muara Lawai tiba-tiba ambruk. Diduga kuat, ambruknya jembatan disebabkan karena tidak mampu lagi menahan beban berat dari angkutan batubara yang setiap harinya melintasi struktur tua tersebut.

Peristiwa tragis ini langsung berdampak pada kelancaran arus transportasi. Ratusan unit dumtruk batubara tertahan, sebagian bahkan terpaksa parkir di sepanjang jalan perbatasan Lahat-Muara Enim. Akibatnya, jalur utama yang selama ini menjadi nadi distribusi hasil tambang ke berbagai daerah terhenti total. Tak hanya mengganggu lalu lintas, insiden ini juga membuka kembali luka lama masyarakat soal lemahnya pengawasan dan perencanaan infrastruktur di kawasan pertambangan.

Bacaan Lainnya

Jembatan Runtuh di Tengah Malam

Menurut kesaksian warga sekitar, runtuhnya jembatan terjadi secara tiba-tiba. Tak ada hujan deras atau bencana alam sebelumnya yang bisa dijadikan penyebab. Suara dentuman keras membangunkan warga. “Kami kira ada ledakan, ternyata jembatan sudah patah dan truk-truk tak bisa lewat lagi,” ujar Heri (42), warga setempat.

Sumber di lapangan menyebutkan bahwa jembatan Muara Lawai memang telah menunjukkan tanda-tanda kerusakan sejak beberapa bulan terakhir. Retakan di beberapa bagian lantai jembatan dan gelagar yang melengkung sudah menjadi pemandangan biasa. Namun, tidak ada langkah nyata dari pemerintah daerah maupun instansi terkait untuk melakukan perbaikan atau pembatasan tonase kendaraan.

Pos terkait