Ogan Ilir, Beritasriwijaya.com — Musim kemarau yang melanda sebagian besar wilayah Sumatera Selatan mulai menunjukkan dampaknya. Kebakaran lahan seluas dua hektare terjadi di Desa Parit, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, sejak Selasa (22/7/2025). Api melahap area gambut yang ditumbuhi semak belukar dan menyebabkan kepulan asap tebal yang mengancam lingkungan sekitar.
Menanggapi insiden tersebut, tim gabungan yang terdiri dari personel Polres Ogan Ilir, TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta Manggala Agni langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan upaya pemadaman secara intensif.
“Kami bergerak cepat bersama tim gabungan untuk mengendalikan api yang membakar lahan gambut sekitar dua hektare. Hingga saat ini, proses pemadaman telah berhasil dilakukan dan sedang dalam tahap pendinginan,” ungkap Kapolres Ogan Ilir, AKBP Bagus Suryo Wibowo, saat dikonfirmasi dari Palembang, Jumat (25/7/2025).
Kebakaran Terjadi di Lahan Gambut
Kebakaran terpantau di titik koordinat E: 3°9’58.902″ S, 104°35’42.384″, dan terjadi pada jenis lahan gambut yang rawan terbakar selama musim kemarau. Vegetasi berupa semak belukar yang mengering mempercepat penyebaran api di lokasi tersebut.
Kasat Samapta Polres Ogan Ilir, AKP Sutopo, mengatakan bahwa tindakan cepat dan terkoordinasi ini merupakan bagian dari strategi penanggulangan dini terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang rawan terjadi di kawasan gambut.
“Kami tidak hanya bertindak setelah kejadian, tapi juga aktif melakukan patroli, edukasi masyarakat, dan pemantauan titik-titik rawan karhutla,” jelasnya.
Imbauan kepada Masyarakat
Pihak kepolisian juga terus mengimbau masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar, yang meski dianggap lebih praktis namun dapat memicu kebakaran besar yang sulit dikendalikan. Kesadaran masyarakat dinilai sebagai kunci penting dalam mencegah bencana serupa terjadi kembali.
“Peran serta masyarakat sangat krusial. Jika ada yang dengan sengaja membakar lahan, tentu akan kami tindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tambah AKP Sutopo.
BMKG: 79 Persen Wilayah Sumsel Sudah Masuki Musim Kemarau
Menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan, saat ini sekitar 79 persen wilayah di provinsi tersebut telah memasuki musim kemarau. Kondisi ini menuntut kewaspadaan tinggi dari seluruh pihak, baik pemerintah, aparat penegak hukum, maupun masyarakat, untuk mencegah potensi kebakaran hutan dan lahan yang lebih luas.
Kapolres Ogan Ilir menegaskan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan patroli rutin, pemetaan daerah rawan kebakaran, serta memperkuat koordinasi lintas sektor, guna menjaga lingkungan dan keselamatan masyarakat selama puncak musim kemarau berlangsung.