Ogan Ilir, Beritasriwijaya.com – Dalam upaya meningkatkan wawasan kewirausahaan dan memahami potensi industri rumah tangga lokal, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang kelompok 63 melakukan kunjungan edukatif ke salah satu pabrik tahu dan tempe milik warga di Kelurahan Tanjung Raja Barat, Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir, pada Jumat (25/7/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja mahasiswa KKN yang bertujuan untuk mendalami proses produksi makanan olahan berbasis kedelai yang selama ini menjadi konsumsi pokok masyarakat, sekaligus mengenali potensi ekonomi lokal yang bisa dikembangkan lebih lanjut.
Lestarikan Metode Tradisional
Dalam kunjungan tersebut, para mahasiswa disambut langsung oleh Bapak Mahiran, pemilik pabrik yang telah puluhan tahun memproduksi tahu dan tempe secara tradisional. Ia menjelaskan secara rinci tahapan-tahapan produksi, mulai dari perendaman kedelai, penggilingan, perebusan, penyaringan, hingga pencetakan tahu. Sementara untuk tempe, dilakukan fermentasi selama 1-2 hari dengan menjaga suhu dan kebersihan secara ketat.
“Kami masih pakai cara tradisional, tapi tetap menjaga higienitas bahan baku dan kebersihan tempat produksi,” ujar Mahiran.
Gunakan Kedelai Impor Berkualitas
Menariknya, Mahiran mengungkapkan bahwa pabriknya menggunakan kedelai impor dari Amerika Serikat, yang menurutnya memiliki kualitas lebih baik dibandingkan kedelai lokal, terutama dalam hal tekstur dan rasa hasil olahan.
“Kacang kedelai yang kami pakai dari luar negeri, dari Amerika. Lebih besar, lebih putih, dan hasilnya juga lebih padat,” katanya.
Setiap hari, produksi dilakukan mulai pukul 16.00 hingga 20.00 WIB, dengan mengolah hingga empat kuintal kacang kedelai. Jumlah tersebut mampu menghasilkan ratusan potong tahu dan tempe yang siap dipasarkan.
Pemasaran Lokal dan Sekolah
Produk olahan dari pabrik ini dipasarkan secara sederhana ke Pasar Tanjung Raja dan juga catering sekolah yang saat ini mulai mengalami peningkatan permintaan karena adanya program makan siang gratis dari pemerintah.
“Sekarang banyak sekolah yang pesan karena sudah mulai makan siang bareng. Kami produksi sesuai kebutuhan, jadi kalau ada pesanan banyak, ya kita tambah jam kerja,” jelas Mahiran.
Dukungan Mahasiswa KKN
Melalui kunjungan ini, para mahasiswa tidak hanya melihat langsung proses produksi, tetapi juga berdialog dengan pelaku usaha tentang tantangan dan potensi pengembangan bisnis.
“Kami sangat kagum melihat bagaimana usaha ini dijalankan dengan tekun. Harapannya, pabrik tahu dan tempe milik Pak Mahiran ini terus berkembang dan bisa menjangkau pasar yang lebih luas,” ujar salah satu mahasiswa KKN.
Para mahasiswa juga berkomitmen akan membantu mempromosikan produk lokal ini melalui media sosial dan jaringan kampus sebagai bentuk dukungan terhadap UMKM di daerah binaan mereka.
Penulis : Della Zalza Billah / Mhs UIN Raden Fatah Palembang