Palembang, Beritasriwijaya.com — Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh sivitas akademika Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang. Anggara Firga Pradivta, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) angkatan 2024, berhasil melaju sebagai salah satu finalis Top 10 Pasang Duta Bahasa Provinsi Sumatera Selatan 2025.
Pemuda asal Musi Banyuasin ini menunjukkan kapasitas luar biasa dalam ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh Mitra Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan, yang bertujuan untuk menjaring generasi muda terbaik dalam pelestarian dan pengembangan bahasa Indonesia, bahasa daerah, serta penguasaan bahasa asing.
Perjalanan Anggara menuju panggung final tidaklah mudah. Seleksi dimulai sejak Mei 2024, dan melibatkan serangkaian tahapan ketat, termasuk Uji Kemahiran Berbahasa Daerah (UKBD), simulasi UKBI (Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia), tantangan membuat video kreatif bertema kebahasaan, hingga penilaian terhadap kemampuan komunikasi, wawasan kebangsaan, serta kepemimpinan peserta.
Dari ratusan pendaftar, Anggara berhasil menembus 40 besar semifinalis, dan akhirnya terpilih masuk Top 10 pasang finalis Duta Bahasa Sumatera Selatan 2025. Ia kini tengah menjalani masa karantina dari tanggal 11 hingga 13 Juni 2025 di Aula Gedung H Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Palembang. Agenda selanjutnya meliputi unjuk bakat yang akan digelar di Palembang Indah Mall (PIM) pada 15 Juni, presentasi krida kebahasaan pada 17 Juni, serta malam penganugerahan finalis terbaik pada 22 Juni 2025.
Dalam wawancara eksklusif, Anggara mengungkapkan rasa syukur dan tekadnya untuk terus menginspirasi generasi muda, khususnya di daerah.
“Menjadi bagian dari finalis Duta Bahasa Sumatera Selatan adalah sebuah kehormatan sekaligus tanggung jawab besar. Saya ingin membuktikan bahwa generasi muda, khususnya dari daerah seperti Musi Banyuasin, bisa berperan aktif dalam merawat bahasa daerah, mengutamakan bahasa Indonesia, dan menguasai bahasa asing. Bahasa adalah identitas dan jembatan masa depan kita,” ujarnya.
Anggara juga dikenal aktif dalam berbagai kegiatan kebahasaan dan literasi kampus, baik di dalam maupun luar kelas. Sosoknya menjadi inspirasi di kalangan mahasiswa FISIP karena kegigihannya dalam memperjuangkan isu-isu pelestarian budaya dan bahasa sebagai bagian dari identitas nasional.
Keberhasilan ini tidak hanya membawa nama baik pribadi dan daerah asalnya, Musi Banyuasin, tetapi juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi FISIP dan seluruh keluarga besar UIN Raden Fatah Palembang. Civitas akademika pun memberikan dukungan penuh kepada Anggara untuk melanjutkan perjuangannya hingga ke tahap nasional.
Untuk informasi lebih lanjut dan dukungan terhadap para finalis, masyarakat dapat mengikuti akun resmi penyelenggara di media sosial @dubassumsel.
Penulis: Muhammad/Mhs Prc UIN Raden Fatah Palembang