Meski Tersandung Kasus Korupsi, Ketua Forum Mahasiswa Perantau Sumsel Minta Masyarakat Tidak Lupakan Kontribusi Alex Noerdin

Palembang, BeritaSriwijaya.com — Di tengah sorotan tajam publik terhadap proses hukum yang tengah dijalani mantan Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, Ketua Forum Mahasiswa Perantau (FMP) Se-Sumsel, Dharma Jusuf Bhatoen, mengajak masyarakat untuk tetap mengingat kontribusi dan jasa yang telah ditorehkan oleh tokoh tersebut selama menjabat sebagai orang nomor satu di provinsi ini.

Dalam pernyataannya kepada awak media saat menghadiri kegiatan diskusi publik di Palembang, Dharma menekankan pentingnya bersikap adil dalam menilai sosok pemimpin. Menurutnya, meskipun saat ini Alex Noerdin berstatus sebagai terdakwa dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi, bukan berarti masyarakat harus melupakan seluruh dedikasi dan capaian positif yang telah ia berikan selama masa kepemimpinannya.

“Sejarah tidak bisa dihapus begitu saja hanya karena satu kesalahan. Kita harus bisa menempatkan antara jasa dan pelanggaran hukum dalam ruang yang berbeda,” ujar Dharma.

Dharma mencontohkan sejumlah pembangunan monumental yang terjadi di era kepemimpinan Alex Noerdin, seperti proyek Light Rail Transit (LRT) Palembang yang menjadi moda transportasi urban pertama di luar Pulau Jawa, kawasan olahraga bertaraf internasional Jakabaring Sport City, serta program sekolah dan berobat gratis yang sempat menjadi andalan pemerintah daerah kala itu.

Menurut Dharma, hasil-hasil pembangunan tersebut masih memberikan dampak nyata dan manfaat langsung bagi masyarakat hingga hari ini. Ia pun mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk melihat masa lalu secara objektif dan berimbang.

Namun demikian, Dharma juga menegaskan bahwa pernyataannya bukan berarti membela tindakan korupsi atau bermaksud melunakkan proses hukum yang tengah berjalan. Ia menyatakan dukungannya terhadap penegakan hukum yang profesional, adil, dan transparan.

“Apresiasi terhadap jasa bukan berarti membenarkan kesalahan. Kita harus tetap mendukung upaya pemberantasan korupsi, namun juga jangan melupakan kebaikan yang pernah ada,” tambahnya.

Pernyataan Dharma ini langsung menuai beragam tanggapan dari masyarakat. Sebagian menilai pernyataannya cukup bijak dan mencerminkan sikap yang berimbang, sementara sebagian lainnya menganggap bahwa sikap tersebut bisa membuka celah munculnya simpati terhadap pelaku korupsi, yang justru dapat melemahkan semangat anti-korupsi di tengah masyarakat.

Sebagaimana diketahui, Alex Noerdin saat ini tengah menghadapi proses hukum terkait dua kasus dugaan korupsi, yakni pembelian gas bumi oleh BUMD Sumsel dan proyek pembangunan Pasar Cinde di Palembang. Kedua kasus tersebut diduga telah merugikan keuangan negara dalam jumlah yang signifikan dan kini masih dalam proses penanganan oleh aparat penegak hukum.

Kasus yang menjerat Alex Noerdin menjadi perhatian luas publik, mengingat posisinya sebagai mantan pemimpin yang cukup berpengaruh di Sumatera Selatan. Banyak pihak kini menantikan proses hukum yang berjalan agar dapat memberikan kepastian dan keadilan bagi semua pihak.

(Laporan: Yusrah)

Pos terkait