Palembang, Beritasriwijaya.com — Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah (RF) Palembang menyelenggarakan acara Wisuda ke-93 pada Sabtu, 21 Juni 2025, yang dihadiri oleh 901 wisudawan dan wisudawati di Gedung Academic Center Palembang. Dalam kesempatan tersebut, Rektor UIN Raden Fatah, Prof. Dr. Muhammad Ali, MA, memberikan pidato penting yang mengangkat tema mengenai pentingnya menjaga keseimbangan antara nilai-nilai luhur keagamaan dan tantangan besar yang datang dengan transformasi digital yang begitu pesat.
Rektor menekankan bahwa meskipun perkembangan teknologi memberikan banyak kemudahan, ada tantangan besar yang harus dihadapi, terutama dalam menjaga agar kemajuan teknologi tidak merusak nilai-nilai spiritual dan budaya yang telah lama membentuk jati diri bangsa dan umat beragama. “Di tengah globalisasi ini, kita harus tetap mempertahankan akar spiritual dan budaya kita yang menjadi landasan hidup. Teknologi memang membuka akses yang luas terhadap informasi dan kemudahan komunikasi, namun di balik itu semua, ada risiko besar yang mengancam nilai-nilai sosial dan moral kita,” ungkap Prof. Ali.
Lebih lanjut, Rektor menjelaskan bahwa di era digital ini, kita harus lebih berhati-hati dalam mengelola informasi yang ada. Penyebaran hoaks dan berita palsu yang marak beredar di dunia maya menjadi salah satu ancaman nyata yang dapat merusak integritas sosial. Oleh karena itu, kata Rektor, perguruan tinggi harus berperan sebagai benteng yang tidak hanya mementingkan kemajuan teknologi, tetapi juga menjaga nilai-nilai keagamaan yang menjadi identitas bangsa.
“Kampus yang berdampak adalah kampus yang tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga memiliki peran sosial yang kuat. Para alumni harus dapat menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan tanggung jawab dalam setiap tindakan mereka. Kami tidak hanya mencetak lulusan yang pintar secara intelektual, tetapi juga yang berkarakter dan memiliki integritas tinggi,” tegas Prof. Ali.
Rektor juga menekankan pentingnya mengembangkan potensi diri yang lebih luas dan multidisipliner. Alumni dari perguruan tinggi keagamaan Islam, lanjutnya, harus memiliki kemampuan di berbagai bidang, tidak hanya terbatas pada kajian agama. Mereka harus mampu mengaplikasikan ilmu agama dalam bidang sains, ekonomi, sosial, politik, dan lainnya, sehingga bisa memberi dampak positif tidak hanya dalam konteks spiritual, tetapi juga dalam kehidupan sosial dan profesional.
Selain itu, Prof. Ali juga menyoroti pentingnya kreativitas dan inovasi dalam menghadapi era digital yang serba cepat ini. Di zaman modern ini, kecerdasan intelektual saja tidak cukup untuk menghadapi tantangan yang ada. “Para alumni harus terus meningkatkan kualitas diri mereka dengan memperkaya kreativitas dan inovasi. Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, yang tidak hanya berguna tetapi juga memiliki nilai ekonomis, sangat diperlukan agar dapat bersaing di tingkat global,” tambahnya.
Melalui pidatonya, Rektor berharap bahwa para alumni tidak hanya menjadi konsumen dari teknologi yang berkembang pesat, tetapi juga menjadi produsen yang dapat mengendalikan perubahan tersebut. “Kami berharap alumni kami bisa mengelola perubahan teknologi, bukan hanya menjadi objek yang dikendalikan, tetapi juga subjek yang mengontrol perkembangan tersebut,” ungkap Prof. Ali dengan penuh harapan.
Dalam kesempatan itu, Rektor juga mengajak para alumni untuk membangun jaringan yang luas dengan berbagai pihak dari berbagai latar belakang, khususnya di dunia industri. Melalui jaringan tersebut, para alumni dapat memperkaya wawasan dan keterampilan yang diperlukan untuk berwirausaha dan menciptakan industri kreatif dengan memanfaatkan teknologi dan potensi lokal. “Dengan cara ini, para alumni akan menjadi individu yang produktif, bukan hanya pencari kerja, tetapi juga pencipta lapangan kerja bagi bangsa,” katanya.
Lebih jauh lagi, Prof. Ali menekankan bahwa sebagai sarjana muslim, para alumni harus menjadi mercusuar bagi nilai-nilai keislaman dan budaya di tengah arus globalisasi. Mereka harus mampu menjadi problem solver di masyarakat dengan menjadikan nilai-nilai keislaman dan kearifan budaya sebagai pedoman hidup. “Kearifan ini harus diintegrasikan dalam setiap aspek kehidupan agar kita dapat menghadapai arus sekularisasi dan liberalisasi yang datang seiring dengan perkembangan teknologi,” tambahnya.
Rektor juga menegaskan pentingnya membangun peradaban baru yang berbasis pada integritas, inovasi, dan inspirasi. “Kami berharap alumni UIN Raden Fatah Palembang dapat menjadi pelopor dalam menciptakan perubahan positif di masyarakat. Jadikanlah setiap tempat adalah kelas, setiap orang adalah guru, dan setiap pengalaman adalah pelajaran,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, Prof. Ali mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang telah mempercayakan pendidikan anak-anak mereka kepada UIN Raden Fatah Palembang. Ia juga mengucapkan selamat kepada seluruh alumni yang telah berhasil menyelesaikan pendidikan mereka, dan berharap mereka dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di masyarakat dengan tetap mengedepankan kecerdasan intelektual, kreativitas, dan kecerdasan spiritual agar dapat berdaya saing dalam dunia yang terus berubah.