“Rosalinda” Reborn, Sentuhan Vintage dan Kreativitas Mahasiswa Euphoric Production Hidupkan Kembali Ikon Telenovela dalam Gaya Musik Video Modern

Tim produksi “Euphoric Production” tengah menjalani proses syuting video musik “Rosalinda” di lokasi bertema vintage. Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang menunjukkan dedikasi dan profesionalisme dalam menyelesaikan proyek ini.

Palembang, Beritasriwijaya.com — Karya nostalgia bertemu dengan semangat generasi muda. Itulah yang dihadirkan oleh Euphoric Production, tim kreatif mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang angkatan 2023, sukses menggarap remake musik video bertema vintage klasik telenovela. Proyek ini merupakan bagian dari tugas akhir mata kuliah Perencanaan Komunikasi yang diampu oleh dosen Miftah Farid, M.I.Kom.

Dalam tugas ini, setiap kelas ditantang untuk memproduksi sebuah video musik berdasarkan tema yang ditentukan secara acak. Kelas E, dengan nama produksi “Euphoric Production,” mendapatkan tantangan unik yang tidak mudah: Vintage-Klasik Telenovela. Bukannya gentar, tim ini justru menjadikan tema tersebut sebagai ruang eksplorasi kreatif, dengan memilih lagu ikonik “Rosalinda”—soundtrack dari telenovela legendaris asal Meksiko yang sempat populer di Indonesia pada awal 2000-an.

Bacaan Lainnya

Kreativitas, Kepemimpinan, dan Kolaborasi Mahasiswa

Di bawah kepemimpinan Kharisma Wulandari, produser utama sekaligus satu-satunya perempuan dalam jajaran produser lintas kelas, tim Euphoric Production berhasil menyulap elemen-elemen klasik dalam telenovela menjadi sajian visual yang memikat. Konsep cerita, wardrobe, make-up, serta pengambilan gambar dibuat semirip mungkin dengan nuansa khas telenovela 90-an, lengkap dengan filter warna retro dan dramatisasi khas sinetron Latin.

“Kami ingin menciptakan karya yang tidak hanya memanjakan mata dan telinga, tetapi juga membawa penonton ke dalam nuansa emosional khas telenovela, dengan alur cerita yang tetap relate dengan generasi sekarang,” ujar Kharisma. Ia juga menambahkan bahwa proyek ini merupakan tantangan besar, baik secara teknis maupun manajerial.

Meski menghadapi beberapa hambatan selama proses syuting—mulai dari keterbatasan waktu, cuaca yang tidak menentu, hingga kendala properti—tim tetap solid. “Semua bisa diatasi karena semangat kebersamaan. Kami saling melengkapi satu sama lain. Improvisasi dan komunikasi jadi kunci utama,” tambahnya.

Dari Tugas Kuliah Menjadi Karya Layak Tayang

Proses produksi musik video “Rosalinda” dilakukan dalam beberapa tahap, mulai dari brainstorming, penyusunan konsep, pemilihan lokasi syuting yang sesuai dengan estetika vintage, hingga proses editing yang sangat teliti. Saat ini, video telah memasuki tahap evaluasi akhir dan pemantauan hasil post-produksi untuk penilaian dosen.

“Remake ini bukan sekadar tugas kampus biasa. Kami mengemasnya sebagai karya kolaboratif yang bisa dinikmati secara luas. Ada nilai seni, sejarah budaya pop, dan tentu saja pembelajaran penting tentang kerja tim dan komunikasi visual,” ungkap salah satu tim editor, Reinaldi Saputra.

Rosalinda: Dari Layar Telenovela ke Dunia Digital

Karya ini bukan sekadar membawa kembali lagu “Rosalinda” ke hadapan publik, tetapi juga menjadi simbol bagaimana generasi muda mampu menghidupkan kembali budaya populer dengan pendekatan yang segar, kritis, dan berjiwa seni.

Dosen pengampu, Miftah Farid, M.I.Kom, memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh tim produksi. “Saya melihat bukan hanya hasil akhir yang luar biasa, tetapi proses kreatif mereka juga penuh makna. Mereka tidak hanya belajar membuat video, tetapi juga bagaimana menyampaikan pesan dan emosi melalui visual. Ini adalah pencapaian penting dalam pembelajaran komunikasi,” katanya.

Publik bisa menantikan tayangan perdana video musik “Rosalinda” versi Euphoric Production dalam waktu dekat melalui kanal media sosial Fakultas Ilmu Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang. Tayangan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain dan bukti bahwa batas antara tugas akademik dan karya profesional bisa dijembatani oleh semangat dan kreativitas.

Penulis: Fitriani/ Mhs Prc UIN Raden Fatah Palembang

Pos terkait