Tak Ditemukan Luka Sajam, Penjual Gorengan di Palembang Diduga Meninggal Akibat Serangan Jantung Usai Bertengkar dengan Gelandangan

Jasad Mustamil (50), penjual gorengan yang tewas usai berkelahi dengan seorang pria diduga gelandangan, saat sedang dievakuasi ke dalam mobil ambulans dari Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Senin (28/7/2025).

Palembang, Beritasriwijaya.com – Peristiwa tragis menimpa seorang pedagang gorengan bernama Mustamil (50) di Palembang, Sumatera Selatan. Pria paruh baya ini dinyatakan meninggal dunia usai terlibat perkelahian dengan seorang pria yang diduga sebagai gelandangan. Namun, hasil pemeriksaan medis memastikan bahwa tidak ada luka akibat senjata tajam pada tubuh korban.

Hasil Visum: Tidak Ada Tanda Kekerasan Berat

Dokter Forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, dr. Indra Nasution, yang menangani pemeriksaan luar (visum) terhadap jenazah Mustamil, menegaskan bahwa tidak ditemukan luka tusuk atau goresan dari benda tajam di tubuh korban.

Bacaan Lainnya

“Dari hasil pemeriksaan luar, kami hanya menemukan luka lecet ringan di beberapa bagian tubuh korban, seperti di bawah dagu, siku, lutut kanan, serta kaki kanan. Tidak ada tanda-tanda kekerasan menggunakan senjata tajam,” jelas dr. Indra saat memberikan keterangan resmi di RS Bhayangkara.

Diduga Meninggal karena Serangan Jantung Mendadak

Lebih lanjut, dr. Indra menduga bahwa penyebab kematian Mustamil adalah sudden cardiac death atau kematian mendadak yang bisa disebabkan oleh gangguan pada jantung maupun sistem pernapasan.

“Dalam dunia medis, kondisi ini bisa terjadi akibat stres fisik atau emosional yang berat. Apalagi jika korban memiliki riwayat penyakit tertentu. Dalam kasus ini, kami hanya melakukan pemeriksaan luar, jadi kesimpulan medis sementara adalah dugaan serangan jantung atau gangguan pernapasan akut,” ungkapnya.

Istri Korban: Suami Punya Riwayat Asma dan Jantung

Ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara, istri korban, Dewi, membenarkan bahwa almarhum suaminya memang memiliki riwayat penyakit jantung dan asma. Ia menceritakan detik-detik sebelum perkelahian terjadi, ketika mereka hendak membuka warung dagangannya seperti biasa.

“Saat itu kami baru sampai dan mau buka warung, tapi ada orang tidur di depan. Waktu dibangunkan, dia malah marah-marah dan sempat keluarkan sajam,” ungkap Dewi.

Percekcokan pun terjadi, dan sempat berujung pada kontak fisik antara keduanya. Mustamil disebut jatuh dua kali sebelum akhirnya pingsan dan tak sadarkan diri. Ia segera dibawa ke RS Bhayangkara oleh warga sekitar, namun nyawanya tak tertolong dalam perjalanan.

“Sempat bangun habis jatuh, terus jatuh lagi dan pingsan. Pas di perjalanan ke rumah sakit, beliau sudah meninggal,” ujar Dewi lirih.

Pelaku Diduga Gelandangan, Baru Pertama Kali Terlihat

Dewi juga mengaku tidak mengenal pria yang berkelahi dengan suaminya. Menurutnya, pria itu tampak seperti orang dengan gangguan kejiwaan atau gelandangan, dan baru pertama kali terlihat di lokasi.

“Baru pertama kali saya lihat dia. Sepertinya gelandangan. Saya juga tidak tahu siapa namanya,” tambahnya.

Saat ini jenazah Mustamil telah dibawa pulang ke rumah duka untuk dimakamkan. Pihak kepolisian juga telah mengamankan pelaku dan melakukan proses penyelidikan lebih lanjut.(HND)

Pos terkait