Palembang, Beritasriwijaya.com – Semarak budaya kembali membuncah di Kota Palembang melalui gelaran megah Swarna Songket Nusantara 2025 yang digelar di kawasan ikonik Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB). Acara ini menjadi panggung gemerlap warisan budaya yang memadukan keindahan tradisi dan nuansa modernitas dalam balutan kain songket khas Sumatera Selatan.
Dalam momen spesial tersebut, sebanyak 17 kepala daerah se-Sumsel tampil percaya diri di atas panggung fashion show budaya, masing-masing mengenakan busana adat berbahan songket khas dari daerah yang mereka pimpin. Penampilan ini mendapat sambutan hangat dari ribuan penonton yang memadati lokasi acara, termasuk tamu kehormatan Selvi Ananda Gibran Rakabuming Raka, istri dari Wakil Presiden RI, yang hadir mengenakan balutan songket modern berwarna keemasan.
Songket Jadi Simbol Keanggunan dan Identitas
Dalam sambutannya, Selvi Gibran menyampaikan kekagumannya terhadap pelaksanaan Swarna Songket Nusantara 2025 yang menurutnya tak sekadar menampilkan kemewahan kain tenun, tetapi juga menyuarakan identitas budaya lokal yang harus terus dijaga dan dilestarikan.
“Saya sangat mengapresiasi inisiatif luar biasa dari Dekranasda Provinsi Sumatera Selatan bersama Pemerintah Kota Palembang yang berhasil mengangkat warisan budaya dalam format yang modern dan membanggakan,” ujar Selvi, Jumat (1/8/2025).
Ia juga menyoroti pentingnya pelestarian kain tradisional sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, bukan hanya sekadar dikenakan pada momen-momen seremonial.
“Kita semua tahu bahwa Indonesia sangat kaya akan warisan tekstil tradisional. Tapi upaya pelestarian itu tidak cukup hanya sebatas mengenang. Harus ada ruang baru agar generasi muda bisa mengenakan songket sebagai bagian dari gaya hidup, dari sekolah, kantor, hingga kegiatan sosial,” tambahnya.
Selvi bahkan menyuarakan ide tentang Hari Songket Nasional, di mana masyarakat bisa mengenakan songket secara serentak untuk meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya Indonesia.
Ratu Dewa: Songket Adalah Mahakarya Abadi Palembang
Sementara itu, Wali Kota Palembang Ratu Dewa, sebagai tuan rumah kegiatan, menyampaikan bahwa songket bukan sekadar selembar kain, melainkan simbol kejayaan peradaban Sriwijaya yang masih bertahan hingga kini. Dalam pidatonya, Dewa menyebut bahwa acara ini bukan hanya panggung fesyen, tapi juga panggung kebudayaan yang menyatukan akar sejarah dan kemajuan zaman.
“Songket telah lama dikenal sebagai ratu dari segala kain. Tenunan benang emas dan sutera ini bukan hanya memukau mata, tetapi menyimpan nilai filosofis tinggi. Malam ini kami mengenakan motif ‘bunga tanjung’ yang melambangkan keramahan dan sambutan hangat masyarakat Palembang kepada tamu-tamu agung,” jelasnya.
Ratu Dewa juga menegaskan pentingnya penguatan ekonomi kreatif berbasis budaya. Ia berharap momentum seperti ini dapat membangkitkan semangat para perajin, sekaligus memperluas jangkauan pemasaran produk-produk lokal hingga ke pasar global.
“Kami tidak ingin songket hanya dipajang, tapi harus dipakai dan dihargai. Lewat Swarna Songket Nusantara, kami ingin membuktikan bahwa warisan budaya kita bisa hadir dengan cara yang elegan, kekinian, dan membanggakan,” tutupnya.
Acara ini tidak hanya menjadi magnet wisata budaya, tetapi juga menjadi simbol kolaborasi kuat antara pemerintah daerah, perajin, seniman, serta masyarakat yang sama-sama ingin menjaga nyala budaya agar tak padam di tengah arus zaman.(Anek)