Palembang, Beritasriwijaya.com — Kehadiran angkutan kota (angkot) di Palembang telah menjadi salah satu pilihan transportasi utama bagi masyarakat kota ini. Namun, dengan perkembangan pesatnya transportasi umum lainnya, seperti bus, taksi daring, dan kendaraan pribadi, pertanyaan mengenai relevansi dan efisiensi angkot semakin sering muncul. Apakah angkot masih dibutuhkan atau justru menjadi salah satu penyumbang kemacetan dan masalah keselamatan di jalan?
Efisiensi dan Kebutuhan Angkot
Angkot sudah lama menjadi bagian dari sistem transportasi di Palembang. Banyak masyarakat yang mengandalkan angkot karena tarifnya yang terjangkau dan rute yang menghubungkan berbagai titik penting di kota. Namun, seiring berkembangnya moda transportasi lain, muncul pertanyaan apakah angkot masih mampu bersaing dalam hal efisiensi dan kenyamanan.
Berdasarkan data yang dihimpun, angkot memiliki keunggulan dalam hal jangkauan rute yang lebih luas dibandingkan dengan bus atau moda transportasi massal lainnya. Namun, angkot seringkali mengalami masalah terkait ketepatan waktu, kondisi kendaraan yang tidak selalu prima, serta kenyamanan penumpang yang terbatas. Ditambah lagi, kapasitas angkot yang lebih kecil membuatnya terkadang tidak mampu menampung penumpang dalam jumlah besar pada jam-jam sibuk.
Masalah Lalu Lintas dan Keselamatan
Salah satu masalah utama yang dihadapi angkot di Palembang adalah kontribusinya terhadap kemacetan lalu lintas. Angkot yang sering berhenti mendadak di pinggir jalan untuk menurunkan atau menaikkan penumpang menyebabkan gangguan alur lalu lintas. Hal ini bisa memperlambat arus kendaraan, terutama di daerah-daerah yang padat, seperti pusat perbelanjaan, kawasan perkantoran, dan tempat wisata.
Selain itu, berhenti mendadak di pinggir jalan juga meningkatkan risiko kecelakaan. Beberapa pengemudi angkot tidak mematuhi aturan berhenti di tempat yang aman, yang membuat kendaraan lain harus melakukan pengereman mendadak. Ini bisa menambah potensi kecelakaan yang melibatkan kendaraan pribadi atau pengendara motor.
Alternatif dan Solusi
Dengan kemajuan transportasi modern, apakah angkot masih relevan? Beberapa kota besar telah beralih ke transportasi massal berbasis bus dan kereta yang lebih efisien, cepat, dan terorganisir. Palembang sendiri tengah berupaya mengembangkan sistem angkutan massal berbasis rel (LRT) yang diharapkan bisa mengurangi kemacetan dan memberikan alternatif transportasi yang lebih nyaman bagi warga.
Namun, hal ini juga memunculkan dilema mengenai keberlanjutan angkot. Apakah sebaiknya angkot tetap dipertahankan sebagai pilihan transportasi massal dengan perbaikan sistem operasionalnya, ataukah angkot harus digantikan dengan moda transportasi yang lebih modern dan terintegrasi?
Pentingnya Penataan dan Regulasi
Para pengamat transportasi berpendapat bahwa untuk mengurangi masalah yang ditimbulkan angkot, penataan yang lebih baik dan regulasi yang lebih ketat sangat diperlukan. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan membatasi atau mengatur tempat-tempat berhenti angkot, memastikan bahwa pengemudi hanya berhenti di tempat yang aman, serta meningkatkan disiplin dalam operasional angkot. Selain itu, perlu ada upaya untuk meningkatkan kualitas angkot agar bisa bersaing dengan moda transportasi lainnya.
Di sisi lain, keberadaan angkot masih diperlukan untuk menjangkau kawasan-kawasan yang sulit diakses oleh moda transportasi lainnya. Oleh karena itu, mungkin solusi terbaik adalah dengan memperbaiki sistem operasional angkot, seperti menggunakan teknologi untuk memantau rute dan jadwal angkot, serta meningkatkan kenyamanan dan keselamatan penumpang.
Angkot masih memiliki peran yang signifikan dalam sistem transportasi di Palembang, tetapi perlu adanya perubahan dalam cara operasional dan pengaturannya. Dalam menghadapi tantangan kemacetan dan keselamatan, diperlukan upaya untuk mengatur lebih baik keberadaan angkot di jalanan, dengan mempertimbangkan perkembangan moda transportasi lainnya. Dengan begitu, angkot tetap dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Palembang tanpa menambah masalah kemacetan dan keselamatan.(uhai)