Prada Lucky Diduga Disiksa Senior, Ibunda Beberkan Fakta Baru

Ibunda Prada Lucky, Sepriana Paulina Mirpey, mengungkapkan fakta baru yang mengguncang publik. Ia mengaku tidak pernah mendapat kabar jelas dari pihak batalyon sejak putranya dilarikan ke rumah sakit, hingga akhirnya mengetahui kondisi anaknya yang penuh luka akibat dugaan penganiayaan.

Jakarta, Beritasriwijaya.com — Kematian tragis Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) terus memunculkan fakta-fakta baru. Pemuda asal Nagekeo, Nusa Tenggara Timur ini, meninggal dunia pada awal Agustus 2025 setelah diduga mengalami penganiayaan oleh sejumlah senior di Batalyon Teritorial Pembangunan 834 Waka Nga Mere.

Meskipun jenazahnya telah dimakamkan pada Sabtu (10/8/2025), sang ibunda, Sepriana Paulina Mirpey, mengungkapkan bahwa sejak putranya dilarikan ke rumah sakit, pihak keluarga sama sekali tidak menerima kabar resmi dari pihak batalyon mengenai kondisi kesehatan Lucky.

Bacaan Lainnya

Nomor HP Disita, Kabar dari Intel Justru Menyesatkan

Sepriana menceritakan bahwa nomor ponsel putranya tidak bisa dihubungi sejak kejadian. Belakangan ia mengetahui, ponsel tersebut disita oleh pihak intelijen batalyon.

Saat mencoba mencari informasi melalui Dasintel, ia justru diberitahu bahwa kondisi Lucky baik-baik saja. Namun, setiap kali ia meminta berbicara langsung dengan sang anak, alasan yang diberikan adalah Lucky sedang beristirahat.

“Dasintel membohongi saya. Padahal saat itu, anak saya sudah sekarat,” ungkapnya dengan suara bergetar.

Kabur dari Barak, Penuh Luka di Tubuh

Kebenaran baru terungkap saat Lucky berhasil melarikan diri dari barak dan menemui ibu angkatnya. Ia sempat melakukan panggilan video kepada ibunya menggunakan ponsel ibu angkat tersebut.

Sepriana kaget melihat tubuh anaknya penuh luka memar. Lucky mengaku bahwa dirinya dianiaya oleh beberapa senior, bahkan menyebut keterlibatan pihak Bamak dan Dasintel.

Di rumah ibu angkatnya, luka-luka tersebut hanya sempat diobati secara sederhana sebelum kemudian pihak batalyon menghubunginya, meminta agar Lucky dibujuk kembali ke barak.

Dibawa Kembali ke Barak, Diduga Disiksa Lagi

Dengan keyakinan bahwa anaknya hanya akan dibina secara militer, Sepriana meminta ibu angkat Lucky agar menyampaikan pada Lucky untuk kembali ke barak.

Tak lama, sekitar 15 orang senior menjemput Lucky. Di barak, dugaan penganiayaan kembali terjadi. Lucky ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri dan akhirnya dibawa ke rumah sakit, sebelum menghembuskan napas terakhirnya.

24 Anggota TNI Diperiksa

Hingga kini, proses penyelidikan masih berlangsung. Lebih dari 24 anggota TNI, baik sebagai terduga pelaku maupun saksi, telah dimintai keterangan oleh Detasemen Polisi Militer (Denpom) di Kupang, NTT.

Pemeriksaan dilakukan untuk mengungkap secara tuntas kasus kematian Prada Lucky yang telah memicu perhatian publik dan desakan agar pelaku mendapatkan hukuman setimpal.

Pos terkait