BANYUASIN, Beritasriwijaya.com – Satu nyawa kembali melayang di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Palembang–Betung yang rusak parah dan bergelombang. Kecelakaan maut terjadi di Jalintim KM 38, tepatnya di sekitar Booster Desa Langkan, Kecamatan Banyuasin III, Sumatera Selatan.
Tragedi itu melibatkan sebuah truk tangki CPO dan sepeda motor. Akibat benturan keras di jalan yang rusak, pengendara motor tewas seketika di lokasi dengan kondisi mengenaskan. Aparat kepolisian segera mengevakuasi jasad korban, sementara warga sekitar menyaksikan dengan rasa geram.
Bagi masyarakat setempat, peristiwa ini bukanlah hal baru. Jalintim yang menjadi urat nadi transportasi Sumatera bagian selatan sudah lama dikenal sebagai jalur maut, namun hingga kini minim penanganan serius dari Balai Besar Jalan Nasional Provinsi Sumsel.
“Setiap hari jalan ini makan korban. Pemerintah seperti tutup mata,” ucap seorang warga dengan nada kesal.
Amarah publik kian memuncak karena Jalintim bukan hanya jalur strategis nasional, tetapi juga penopang utama distribusi logistik. Kerusakan jalan yang dibiarkan berlarut-larut dianggap sebagai bentuk kelalaian pemerintah dalam melindungi keselamatan rakyat.
Masyarakat mendesak agar perbaikan segera dilakukan. Mereka menegaskan, imbauan polisi agar pengendara lebih berhati-hati tidak akan mampu menghentikan jatuhnya korban, selama jalannya tetap dibiarkan bergelombang dan berbahaya.
“Kalau tidak segera diperbaiki, korban jiwa akan terus berjatuhan. Sampai kapan pemerintah hanya memberi janji?” sindir warga lainnya.
Tragedi di Jalintim ini menjadi alarm keras bagi pemerintah pusat maupun daerah. Jalan nasional seharusnya menjadi urat transportasi yang aman, bukan kuburan berjalan bagi pengguna jalan. (ydp)