Harga Emas Antam Terus Melemah, Terkoreksi ke Rp1,945 Juta per Gram

Deretan emas batangan Antam yang mengalami koreksi harga per Kamis (24/7/2025). Penurunan ini menjadi perhatian investor emas di tengah gejolak ekonomi dan pelemahan nilai tukar rupiah.

Jakarta — Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali mengalami penurunan signifikan pada Kamis (24/7/2025). Berdasarkan informasi resmi dari situs Logam Mulia, harga emas Antam turun sebesar Rp25.000 per gram, dari sebelumnya Rp1.970.000 menjadi Rp1.945.000 per gram.

Tak hanya harga jual, harga buyback atau pembelian kembali emas oleh Antam juga ikut melemah ke angka Rp1.791.000 per gram. Penurunan ini terjadi di tengah fluktuasi pasar global serta faktor nilai tukar rupiah yang memengaruhi harga komoditas logam mulia di dalam negeri.

Bacaan Lainnya

Aturan Pajak dan Ketentuan Buyback

Perlu dicatat bahwa transaksi jual-beli emas batangan dikenakan pajak sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34/PMK.10/2017. Untuk penjualan emas batangan kembali ke Antam senilai lebih dari Rp10 juta, akan dikenai Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22:

  • 1,5 persen bagi pemilik NPWP,

  • 3 persen bagi yang tidak memiliki NPWP.

Pajak ini secara otomatis dipotong langsung dari total nilai transaksi buyback oleh pihak Antam.

Daftar Harga Emas Batangan Terbaru Antam (per Kamis, 24 Juli 2025):

  • 0,5 gram : Rp1.022.500

  • 1 gram : Rp1.945.000

  • 2 gram : Rp3.830.000

  • 3 gram : Rp5.720.000

  • 5 gram : Rp9.500.000

  • 10 gram : Rp18.945.000

  • 25 gram : Rp47.237.000

  • 50 gram : Rp94.395.000

  • 100 gram : Rp188.712.000

  • 250 gram : Rp471.515.000

  • 500 gram : Rp942.820.000

  • 1.000 gram : Rp1.885.600.000

Pajak Pembelian Emas Batangan

Untuk pembelian emas, berlaku juga pungutan PPh Pasal 22:

  • 0,45 persen untuk pembeli yang memiliki NPWP

  • 0,9 persen untuk pembeli tanpa NPWP

Pajak pembelian ini akan disertai dengan bukti potong yang diterbitkan oleh pihak Antam.

Fluktuasi harga emas yang terjadi saat ini menjadi sinyal bagi para investor untuk terus memantau pergerakan pasar dan menyesuaikan strategi investasinya, terlebih menjelang ketidakpastian ekonomi global dan nilai tukar mata uang.(Incez)

Pos terkait