Kontroversi Seleksi Paskibraka Palembang, Orang Tua Protes Keputusan Panitia

Septi Nurhayati (41), orang tua dari KA, menuntut keadilan dalam proses seleksi Paskibraka Kota Palembang setelah anaknya dinyatakan tidak lulus, sementara rekannya yang sebelumnya gugur tiba-tiba muncul dalam daftar kelulusan. ist

Palembang, Beritasriwijaya.com — Proses seleksi Calon Paskibraka Kota Palembang tengah menjadi sorotan setelah muncul dugaan kecurangan dalam pengumuman kelulusan. Salah satu orang tua siswa, Septi Nurhayati (41), mengungkapkan kekecewaannya ketika anaknya, yang berinisial KA (16), dinyatakan tidak lulus, sementara rekannya, K, yang sebelumnya sudah dinyatakan gugur, tiba-tiba muncul dalam daftar kelulusan.

Septi menjelaskan bahwa dari delapan tahapan seleksi, anaknya dan dua siswa lainnya dari sekolah yang sama berhasil mencapai tahap akhir. Namun, saat pengumuman pada Kamis (3/7/2025), KA dinyatakan tidak lulus, sedangkan K, yang sudah dinyatakan gugur di tahap kelima karena dugaan memiliki kaki X berlebih, justru muncul sebagai salah satu yang lulus.

Bacaan Lainnya

“Ada kejanggalan di sini. Seharusnya, siswa yang gugur di tahap sebelumnya tidak bisa melanjutkan ke tahap berikutnya. K sudah dinyatakan gugur, tetapi namanya ada di pengumuman kelulusan. Ini sangat membingungkan,” ungkap Septi.

Ia menambahkan bahwa situasi ini berdampak pada mental anaknya, yang merasa tertekan setelah mendengar kabar tersebut. Meskipun telah mencoba mengonfirmasi kepada panitia, ia hanya diarahkan untuk bertanya kepada pihak sekolah.

Menanggapi protes tersebut, Saipul Rahman, Sekretaris 1 panitia pelaksana seleksi, menjelaskan bahwa K dinyatakan lulus sebagai cadangan. Namun, K telah mengundurkan diri dari posisi cadangan tersebut. Saipul menegaskan bahwa tidak ada kecurangan dalam proses seleksi, dan kelulusan ditentukan langsung oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

“Kami menerapkan asas keadilan dalam seleksi ini. Jika ada sekolah yang belum terwakili, kepala sekolah dapat mengusulkan siswa untuk menjadi cadangan. Kami akan memverifikasi dan mempertimbangkan kriteria yang ada,” jelas Saipul.

Saat ini, terdapat tujuh siswa yang dinyatakan lulus namun belum mendaftar ulang. Pada 29 Juli mendatang, seluruh calon akan memasuki masa karantina, memberikan harapan bagi mereka yang tidak lolos untuk tetap berkesempatan mengikuti pendidikan sebagai anggota Paskibraka.

Pos terkait