Palembang, Beritasriwijaya.com — Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang dari kelas 2371 D menggelar kegiatan presentasi akademik yang membahas secara mendalam mengenai Sistem Pers di Indonesia, sebagai bagian dari tugas mata kuliah Sistem Komunikasi Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang kelas FISIP dan dipandu langsung oleh dosen pengampu mata kuliah, Ibu Gita Astrid, S.H.I., M.Si.
Presentasi ini menjadi sarana pembelajaran interaktif yang tidak hanya memfokuskan pada teori semata, tetapi juga mengangkat isu-isu aktual dan perkembangan terkini dari sistem pers nasional. Mahasiswa membahas berbagai subtema penting, mulai dari sejarah perkembangan pers di Indonesia sejak masa kolonial hingga era reformasi, peran pers dalam mendorong demokrasi dan keterbukaan informasi, hingga karakteristik dan bentuk sistem pers yang berlaku di Indonesia dewasa ini.
Diskusi berlangsung dinamis, ditandai dengan partisipasi aktif dari para mahasiswa yang menyampaikan analisis kritis serta membandingkan praktik pers Indonesia dengan negara-negara lain. Beberapa kelompok juga menyajikan studi kasus tentang media nasional yang pernah menghadapi tantangan kebebasan pers, serta membahas Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers sebagai landasan hukum utama kebebasan media di Indonesia.
Salah satu mahasiswa peserta presentasi, Nabila, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat membuka wawasan dan mendorong pemahaman yang lebih dalam tentang posisi strategis pers dalam kehidupan berbangsa.
“Sistem pers di Indonesia memiliki peran vital dalam membangun kesadaran masyarakat dan menjaga kualitas demokrasi. Melalui presentasi ini, kami tidak hanya belajar teori, tetapi juga menyadari pentingnya menjaga independensi dan profesionalisme media. Ini penting untuk menciptakan ekosistem informasi yang sehat di tengah era digital yang penuh tantangan,” ujar Nabila.
Ibu Gita Astrid, dalam penutup kelasnya, mengapresiasi antusiasme para mahasiswa dalam menyampaikan materi dan berdiskusi secara aktif. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan sebagai bagian dari pendekatan pembelajaran berbasis praktik dan analisis kritis terhadap isu komunikasi nasional.
Kegiatan ini sekaligus menjadi refleksi bahwa mahasiswa sebagai calon komunikator profesional harus memahami lanskap media dan peran strategis pers dalam membentuk opini publik, menjaga demokrasi, serta menciptakan komunikasi yang bertanggung jawab dan etis.
Penulis: Novi/ Mhs Prc UIN Raden Fatah Palembang