Ogan Ilir, BeritaSriwijaya.com – Mahasiswa KKN 83 UIN Raden Fatah Palembang kelompok 55 selenggarakan sosialisasi QRIS (QR Code Indonesia Standar), PEKA (Peduli, Kenali, dan Adukan), serta Cinta Bangga Rupiah kepada masyarakat desa Talang Balai Baru II, Senin (21/7/2025).
Sosialisasi pertama dilakukan pada Minggu, 12 Juli pukul 16.00 WIB di Balai Desa Talang Balai Baru II. Sejumlah perangkat desa serta masyarakat turut hadir mengikuti sosialisasi tersebut. Sebagian besar masyarakat yang hadir berprofesi sebagai pedagang.
Wakil ketua KKN kelompok 55, Dicky Rafinda Surya menjelaskan tujuan dari kegiatan sosialisasi ini untuk meningkatkan digitalisasi keuangan masyarakat desa serta meningkatkan kewaspadaan terhadap penipuan yang sering terjadi.
“Kegiatan sosialisasi hari ini didukung oleh Bank Indonesia dan menjadi salah satu program kerja wajib kami. Sosialisasi juga tidak hanya berlangsung hari ini, kami akan keliling ke warung-warung masyarakat Talang Balai Baru II untuk pembuatan QRIS merchant sehingga mereka dapat bertransaksi secara non-tunai dengan mudah,” ujarnya.
Dicky juga menuturkan jika penggunaan QRIS dapat mengurangi resiko masyarakat menggunakan uang palsu dalam jual beli.
Kepala Dusun empat, Herry Rahmadi mengatakan sosialisasi ini sangat bermanfaat. Selain berguna di desa Talang Balai Baru II, QRIS juga sangat bermanfaat saat masyarakat berpergian keluar kota.
“Kalau kita ke kota-kota besar contohnya Palembang, QRIS itu berguna ya. Kita ga perlu antri lama, menunggu kembalian berupa uang yang sudah buruk atau recehan yang biasa tercecer,” jelasnya.
Tak hanya itu, mahasiswa KKN kelompok 55 juga melakukan sosialisasi CBP (Cinta, Bangga, Paham Rupiah) di SD Muhammadiyah 25 dan SD Negeri 02 Tanjung Raja.
Para mahasiswa menjelaskan bagaimana cara merawat rupiah dengan baik dan benar, seperti tidak disobek, staples, lem, bakar, dan segala hal yang dapat merusak fisik rupiah tersebut.
Anggota KKN kelompok 55, Elvina Cahya Ningrum menjelaskan sosialisasi dilakukan di sekolah agar anak-anak tidak hanya menggunakan rupiah dalam bertransaksi, tetapi mengenal rupiah dengan lebih dalam.
“Dalam rupiah yang asli kan banyak komponen penyusun yang menjadikannya pembeda dengan rupiah tiruan atau palsu. Kami disini memberikan bagaimana cara mengetahuinya. Anak-anak juga dikenalkan siapa saja pahlawan yang ada di setiap pecahan rupiah,” jelasnya.
Elvina berharap dengan sosialisasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN dapat bermanfaat untuk masyarakat dan sistem keuangan masyarakat terutama warga desa Talang Balai Baru II.
Penulis : Mahasiswa KKN-83 UIN Raden Fatah Palembang kelompok 55