Mahasiswi di Palembang Jadi Korban Dugaan Hipnotis, Ponsel dan Uang Tunai Ludes Digondol Pelaku

Resty Aulia (17), mahasiswi asal Empat Lawang, melapor ke SPKT Polrestabes Palembang setelah menjadi korban dugaan hipnotis yang mengakibatkan ponsel dan uang miliknya raib.

Beritasriwijaya.com, Palembang — Kasus kejahatan jalanan dengan modus dugaan hipnotis kembali terjadi di Kota Palembang. Seorang mahasiswi bernama Resty Aulia (17) harus merelakan satu unit ponsel dan uang tunai miliknya raib setelah diduga dihipnotis oleh dua orang tidak dikenal di kawasan Jalan Pangeran Ratu, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, pada Sabtu (6/9/2025) pagi.

Peristiwa itu baru dilaporkan korban ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang pada Selasa (9/9/2025). Polisi kini tengah melakukan penyelidikan guna mengungkap identitas serta menangkap para pelaku.

Bacaan Lainnya

Kronologi Kejadian di Depan Kampus Jakabaring

Menurut penuturan korban, kejadian bermula saat dirinya tengah menunggu teman di depan kampus Jakabaring sekitar pukul 10.00 WIB. Tiba-tiba, dua orang pria yang tidak ia kenal menghampirinya.

Salah satu pelaku menanyakan arah menuju kantor Dinas Sosial, sementara rekannya mengaku sebagai anggota polisi.

“Pelaku satunya bilang jangan takut, dia ngaku polisi. Saya seperti tidak sadar dan tiba-tiba HP sama uang saya hilang,” ujar Resty.


Korban Alami Kerugian Jutaan Rupiah

Akibat kejadian itu, ponsel korban jenis Vivo 40 Lite serta uang tunai sebesar Rp154 ribu hilang dibawa kabur pelaku. Jika ditotal, korban mengalami kerugian sekitar Rp3,25 juta.

Resty baru menyadari dirinya menjadi korban dugaan hipnotis setelah tersadar beberapa menit kemudian dan mendapati barang berharganya sudah tidak ada.


Polisi Terima Laporan dan Lakukan Penyelidikan

Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Andrie Setiawan, membenarkan adanya laporan tersebut.

“Benar, korban sudah melapor siang tadi. Kasus ini sudah kami serahkan ke tim penyidik untuk ditindaklanjuti,” ujarnya.

Polisi menduga pelaku telah mengincar korban sejak awal dan menggunakan tipu daya untuk mengelabui serta melumpuhkan kesadarannya. Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya dengan orang tidak dikenal di ruang publik.

Pos terkait