Mensesneg Prasetyo Hadi Minta Istilah ‘Rojali’ dan ‘Rohana’ Tak Dijadikan Bahan Candaan

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) terpilih, Prasetyo Hadi, saat memberikan keterangan pers terkait viralnya istilah ‘Rojali’ dan ‘Rohana’ sebagai pengingat bagi pemerintah, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (5/8/2025).

Jakarta, Beritasriwijaya.com – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menanggapi viralnya istilah ‘Rojali’ (Rombongan Jarang Beli) dan ‘Rohana’ (Rombongan Hanya Nanya) yang ramai diperbincangkan di media sosial. Ia meminta masyarakat agar tidak memperlakukan istilah tersebut sebagai guyonan, melainkan sebagai pengingat penting akan tantangan yang masih harus dihadapi dalam memperbaiki kondisi ekonomi nasional.


Viral ‘Rojali’ dan ‘Rohana’ Jadi Pengingat Serius Bagi Pemerintah

Prasetyo Hadi menyatakan dirinya kurang nyaman melihat istilah tersebut dipakai sebagai lelucon. Menurutnya, istilah itu merupakan alarm bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan demi kemajuan bersama.

Bacaan Lainnya

“Saya tidak senang istilah itu dijadikan bahan bercanda. Ini sebenarnya menjadi peringatan agar kita semua sadar masih banyak yang harus diperbaiki dan diperjuangkan,” ujarnya saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (5/8/2025).

Ia menegaskan istilah tersebut harus dipahami sebagai motivasi bagi pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi dan pelayanan kepada masyarakat.


Pengingat Penting Untuk Optimalisasi Pertumbuhan dan Investasi

Lebih lanjut, Prasetyo menyebut bahwa fenomena viral tersebut juga menjadi pengingat bagi pemerintah untuk terus mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi nasional, meningkatkan investasi, serta mengurangi kebocoran anggaran di berbagai sektor.

“Fenomena ini menjadi semacam wake up call bahwa masih ada kelompok masyarakat yang perlu kita dukung dan bantu agar ekonomi bisa tumbuh lebih baik dan merata,” katanya.

Ia juga menegaskan komitmen pemerintah untuk memperketat pengawasan dan menekan kebocoran anggaran demi efektivitas pembangunan nasional.


Menko Perekonomian Bantah Isu ‘Rojali’ dan ‘Rohana’ Pengaruhi Kondisi Ekonomi

Menanggapi isu viral ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan penjelasan bahwa data ekonomi menunjukkan konsumsi masyarakat tetap kuat dan sektor ritel mencatat pertumbuhan positif pada semester pertama 2025.

“Data menunjukkan sektor ritel tumbuh mendekati 5% sampai dengan hampir 13% di beberapa perusahaan besar, menandakan konsumsi masyarakat masih kuat,” jelas Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (5/8/2025).

Ia juga menambahkan inflasi inti masih terjaga rendah di angka 2,32% secara tahunan, yang menjadi indikator bahwa daya beli masyarakat tetap stabil di tengah ketidakpastian global.


Realisasi Investasi Mencapai Target, Optimisme Ekonomi Tetap Terjaga

Selain konsumsi, Airlangga menyebut bahwa realisasi investasi juga berjalan baik dengan pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 6,99% pada kuartal II 2025. Impor barang modal yang mencapai USD37,89 miliar juga menunjukkan adanya peningkatan investasi ke sektor produktif.

“Realisasi investasi selama semester pertama telah mencapai target, yang menjadi modal penting bagi pertumbuhan ekonomi kedepannya,” ungkapnya.

(Amalia)

Pos terkait