Palembang, Beritasriwijaya.com — Duka mendalam masih menyelimuti warga Kelurahan 1 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang. Tragedi kebakaran hebat yang melalap puluhan rumah di kawasan padat penduduk itu menyisakan kesedihan mendalam, terutama bagi anak-anak yang kehilangan tempat tinggal, benda kesayangan, dan rasa aman mereka.
Namun, di balik sisa puing dan asap kenangan yang belum reda, ada secercah harapan yang perlahan menyinari hari-hari mereka. Sebanyak 28 anak terdampak mulai merangkai kembali tawa dan semangat hidup, berkat dukungan dan kehadiran para pekerja muda Kilang Pertamina Plaju.
Dengan semangat kepedulian yang tulus, Kilang Pertamina Plaju menyelenggarakan program trauma healing khusus untuk anak-anak korban kebakaran. Kegiatan ini berlangsung di area pengungsian, menghadirkan suasana hangat dan penuh cinta, serta menggandeng pendongeng inspiratif, Nurul Saniah Alsoyuna, S.TP., S.Pd. Gr., yang sukses menghipnotis anak-anak dengan dongeng edukatif penuh nilai kehidupan.
Membangun Harapan di Tengah Reruntuhan
Trauma healing ini menjadi upaya nyata Kilang Pertamina Plaju untuk hadir di tengah masyarakat bukan hanya sebagai perusahaan energi, tetapi juga sebagai bagian dari keluarga besar yang peduli. Anak-anak yang semula terlihat cemas dan murung perlahan larut dalam dunia dongeng, bernyanyi, bermain, dan menggambar bersama.
Paket snack dan susu turut dibagikan sebagai bentuk perhatian pada kebutuhan gizi serta hiburan bagi anak-anak terdampak, guna membantu memulihkan kondisi mental dan fisik mereka secara menyeluruh.
Kata Perwakilan Perusahaan dan Warga
Siti Rachmi Indahsari, Area Manager Communication, Relations & CSR PT Kilang Pertamina Internasional RU III Plaju, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan, khususnya di tengah bencana kemanusiaan.
“Kami memang tidak bisa mengembalikan rumah atau barang yang hilang, tapi kami bisa hadir memberi pelukan hangat, membangkitkan semangat, dan memulihkan tawa mereka. Anak-anak adalah masa depan, dan perhatian pada kondisi psikologis mereka adalah investasi terbesar untuk kebangkitan bersama,” ujarnya.
Kegiatan ini pun mendapat sambutan haru dan apresiasi dari para orang tua serta tokoh masyarakat setempat. Mereka merasa kehadiran Pertamina tidak sekadar memberi bantuan fisik, tetapi juga menghadirkan kekuatan emosional dan kebahagiaan.
“Kami tidak menyangka akan diperhatikan sampai sedalam ini. Kehadiran Kilang Pertamina Plaju memberi harapan baru bagi anak-anak kami. Terima kasih telah hadir dalam duka kami,” tutur salah satu ibu korban sambil menahan tangis haru.
Komitmen Jangka Panjang untuk Kemanusiaan
Kilang Pertamina Plaju menegaskan bahwa program semacam ini akan terus digalakkan sebagai bagian dari komitmen membangun ketahanan sosial masyarakat, khususnya di wilayah ring-1 perusahaan. Tak hanya fokus pada energi dan produksi, Pertamina ingin terus menjadi mitra strategis masyarakat dalam setiap kondisi, terutama saat krisis melanda.
Melalui inisiatif trauma healing ini, diharapkan anak-anak yang terdampak bencana dapat bangkit secara psikologis, serta memperkuat solidaritas dan semangat gotong royong di tengah masyarakat. Kilang Plaju percaya, pemulihan pascabencana adalah tugas kolektif yang membutuhkan kerja sama dan empati dari semua pihak.(Zara)