PALEMBANG, Beritasriwijaya.com – Pembangunan infrastruktur strategis berupa Jalan Tol Palembang-Betung yang menjadi bagian dari jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), kini menghadapi hambatan serius di tengah progres konstruksi yang telah mencapai 52 persen. Kendala utama yang dihadapi yakni masalah pembebasan lahan yang belum rampung akibat adanya klaim kepemilikan ganda oleh sejumlah pihak.
Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, dalam keterangan persnya menjelaskan bahwa permasalahan tumpang tindih kepemilikan lahan ini mencakup sekitar 5 kilometer atau setara 19,6 hektare lahan di sepanjang jalur tol. Meskipun lahan tersebut sebelumnya telah dinyatakan bebas dan dibayar, muncul pihak lain yang turut mengklaim sebagai pemilik sah, sehingga proses pembangunan tidak bisa dilanjutkan pada bagian tersebut.
“Persoalan lahan ini yang membuat pembangunan jalan tol terhambat. Padahal, ruas ini sangat dibutuhkan masyarakat untuk memperlancar mobilitas dan distribusi logistik. Ada sekitar lima kilometer yang masih terkunci karena klaim pemilik lain terhadap lahan yang sudah dibebaskan,” ujar Herman Deru, Selasa (5/8/2025).
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Penyelesaian Hukum dan Teknis
Menanggapi hal tersebut, Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Setda Provinsi Sumsel, Basyaruddin Akhmad, menyatakan bahwa pemerintah daerah bersama stakeholder terkait telah menyusun langkah koordinatif untuk mengurai kendala tersebut, baik dari sisi hukum maupun teknis lapangan.
“Masalah pembebasan lahan ini menyangkut aspek legalitas, jadi perlu ada kolaborasi aktif antara pemerintah daerah, Kejaksaan Tinggi, Kepolisian, dan pihak pengembang proyek. Kami sudah menjalin komunikasi intens agar penyelesaiannya bisa dipercepat,” jelas Basyaruddin.
Ia menambahkan, di luar persoalan lahan, tantangan teknis dalam pelaksanaan konstruksi juga tengah diatasi dengan penambahan alat berat dan tenaga kerja agar progres proyek tetap berjalan sesuai target.
Target Beroperasi Sebelum Lebaran 2026
Meski dihantui sejumlah tantangan, proyek pembangunan Jalan Tol Palembang-Betung ini tetap ditargetkan untuk bisa difungsikan secara fungsional dan dapat dilalui kendaraan sebelum Hari Raya Idulfitri 2026. Tol ini diharapkan menjadi jalur alternatif utama yang akan memangkas waktu tempuh antara Kota Palembang dan wilayah Barat Sumatera Selatan.
Sebagai bagian dari konektivitas Sumatera yang lebih luas, tol ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi, mempercepat pengiriman logistik, dan memperluas akses pariwisata maupun investasi.(Ralesmaya)