BANYUASIN, Beritasriwijaya.com – Pemerintah Kabupaten Banyuasin melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) resmi memulai proyek rehabilitasi Jembatan Tanah Kering di Kecamatan Pulau Rimau. Jembatan yang menjadi penghubung utama masyarakat di Kecamatan Pulau Rimau dan Selat Penuguan ini mulai dikerjakan sejak 18 Juni 2025.
Proyek tersebut dilaksanakan oleh CV. Brotoseno Jaya dengan nilai kontrak sebesar Rp4,95 miliar yang bersumber dari APBD Kabupaten Banyuasin Tahun Anggaran 2025. Masa pekerjaan ditargetkan rampung dalam 120 hari kalender.
Warga menyambut antusias dimulainya perbaikan jembatan yang selama ini menjadi akses vital.
“Alhamdulillah, kami sangat senang karena akhirnya jembatan ini diperbaiki. Akses warga dari Kecamatan Pulau Rimau dan Selat Penuguan tidak lagi terputus. Terima kasih kepada Pak Bupati dan semua pihak yang telah peduli,” ujar salah satu warga.
Selama proses pengerjaan, jembatan akan ditutup sementara setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB. Di luar jam tersebut, jembatan dibuka untuk keperluan mendesak dan jalur darurat.
Juga telah disediakan jalur darurat serta pelayanan khusus bagi situasi darurat. “Kami siagakan ambulans selama 24 jam di ujung jembatan untuk pasien gawat darurat. Mereka akan diprioritaskan melintas,” jelas Agus, Pelaksana Proyek.
Agus juga menuturkan bahwa rehabilitasi difokuskan pada pergantian material yang sudah rusak.
“Sekitar 120 meter struktur, termasuk pelat dan rangka baja, diganti dengan material baru. Sementara 100 meter sisanya masih menggunakan bahan lama yang masih layak pakai,” katanya.
Pantauan Berita Sriwijaya pada Jumat (1/8/2025), para pekerja tampak melakukan proses pengelasan baja pada bagian bawah jembatan. Material baru mulai terpasang, menunjukkan progres proyek yang cukup signifikan di lapangan.
Warga berharap ke depan Pemkab Banyuasin juga bisa membangun jembatan permanen yang lebih kuat dan modern.
“Kalau bisa nanti dibangun jembatan baru yang lebih kokoh. Ini penting untuk aktivitas ekonomi, pendidikan, dan kesehatan masyarakat kami,” ujar warga lainnya. (ydp)