Sejarah 5 Hari 5 Malam di Ambang Runtuh: Warisan Bangsa yang Terabaikan

PALEMBANG, Beritasriwijaya.com — Kondisi Gedung Sejarah Pertempuran 5 Hari 5 Malam di Palembang kini memprihatinkan. Bangunan bersejarah yang menjadi saksi bisu perlawanan rakyat Palembang terhadap agresi Belanda pada 1–5 Januari 1947 itu tampak lapuk, atap bolong, dan dindingnya nyaris roboh.

Alih-alih menjadi pusat edukasi perjuangan, ikon kebanggaan, sekaligus destinasi wisata sejarah, gedung ini justru terbengkalai tanpa perawatan yang layak. Spanduk peringatan masih terpasang di depan bangunan reyot tersebut, seakan menjadi ironi atas nasib warisan sejarah bangsa yang diabaikan.

Padahal, pertempuran 5 hari 5 malam adalah peristiwa penting dalam catatan sejarah nasional. Rakyat Palembang saat itu dengan gagah berani melawan pasukan Belanda yang ingin kembali berkuasa. Gedung ini bukan sekadar bangunan tua, melainkan simbol pengorbanan, darah, dan air mata para pejuang kemerdekaan.

Sejumlah kalangan menilai, pembiaran terhadap kondisi gedung ini mencerminkan kurangnya kepedulian pemerintah dalam merawat warisan sejarah. Jika tidak segera dipugar, bukan tidak mungkin generasi mendatang hanya akan mengenal kisah heroik itu dari buku, tanpa bisa menyaksikan langsung peninggalan otentiknya.

Masyarakat berharap pemerintah daerah bersama instansi terkait segera mengambil langkah nyata menyelamatkan gedung perjuangan tersebut. Sebab, menjaga sejarah bukan sekadar merawat bangunan, melainkan menjaga identitas dan kehormatan bangsa. (ydp)

Pos terkait