Beritasriwijaya.com, Palembang — Selepas insiden pemalakan yang menewaskan seorang sopir truk beberapa hari lalu, keresahan kembali mencuat di kalangan para pengemudi yang setiap hari melintas di kawasan Simpang Macan Lindungan, Palembang. Mereka mendesak aparat agar meningkatkan patroli dan pengamanan demi mencegah kejadian kriminal serupa terulang.
Kondisi Persimpangan Berubah Lebih Lengang
Pantauan di lapangan menunjukkan kondisi Simpang Macan Lindungan kini tampak lebih tenang. Arus kendaraan terlihat lancar, dan tidak tampak lagi kelompok anak jalanan maupun remaja yang biasanya berkumpul, mengamen, atau meminta uang di sekitar lampu merah.
Pengurangan aktivitas liar di kawasan ini memberikan sedikit rasa aman bagi pengendara, meski para sopir menilai situasi tersebut harus dijaga melalui operasi rutin.
Sopir Truk Semakin Takut Usai Insiden Maut
Salah satu sopir truk, Willi, mengaku masih diliputi rasa takut setiap kali melintasi persimpangan tersebut. Ia yang hampir setiap hari mengangkut barang melewati rute ini merasa insiden yang menelan korban jiwa sudah berada pada tingkat yang mengkhawatirkan.
“Kami sopir betul-betul resah. Kejadian sampai merenggut nyawa, tentu saja membuat kami takut. Anak-anak jalanan sering minta uang dengan memaksa, jadi berharap polisi bisa menertibkannya,” ungkap Willi.
Ia juga mengatakan bahwa tindakan agresif dari oknum anak jalanan sering membuat perhatian sopir terpecah dan memicu risiko kecelakaan, terlebih saat kondisi jalan sedang ramai.
Kesaksian Sopir Lain: Pernah Jadi Korban Pemalakan
Sopir lainnya, Habib, mengungkapkan bahwa ia juga pernah mengalami pemalakan di titik yang sama. Lebih memprihatinkan lagi, menurutnya lokasi kejadian tidak jauh dari pos polisi.
Hal ini membuat para sopir berharap ada peningkatan patroli dan kehadiran aparat secara berkala demi memastikan keamanan pengguna jalan, khususnya pengemudi truk yang menjadi sasaran empuk aksi premanisme.
Aki-milaku









