Viral Oknum TNI Tampar Sopir Pedagang Sayur di Bantaeng Gara-gara Bendera One Piece

Viral video oknum TNI di Bantaeng yang menampar sopir pedagang sayur karena bendera One Piece yang terpasang di mobil korban. ist

Bantaeng, Sulawesi Selatan, Beritasriwijaya.com Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan oknum anggota TNI menampar seorang sopir pedagang sayur di Kabupaten Bantaeng. Peristiwa tersebut diduga terjadi karena keberadaan bendera bergambar anime populer “One Piece” yang terpasang di mobil korban. Keluarga korban pun telah melaporkan kejadian ini ke Kodim 1410/Bantaeng.


Kronologi Insiden Penganiayaan oleh Oknum TNI

Menurut pengakuan kakak korban, Dandy Thoriq, insiden itu berlangsung pada Kamis (7/8) sekitar pukul 15.00 WITA di kawasan Terminal Sasayya, Bantaeng. Korban bernama Pardi, merupakan sopir sekaligus pedagang sayur asal Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto. Setiap hari, Pardi berjualan sayur dengan mengendarai mobil pikap.

Bacaan Lainnya

Saat hendak memasuki terminal, oknum TNI yang bertugas sebagai Babinsa tiba-tiba menghadang mobil korban. Oknum tersebut mengambil foto pelat kendaraan, bendera anime yang terpasang, serta anggota keluarga korban yang berada di dalam mobil.


Pertanyaan hingga Aksi Kekerasan

Oknum TNI tersebut kemudian menanyakan identitas dan kewarganegaraan korban. Ketika Pardi menjawab pertanyaan itu, sang oknum diduga langsung menamparnya tanpa alasan jelas. Dandy menyampaikan bahwa Pardi memang sudah lama menjadi penggemar anime One Piece dan memasang bendera tersebut sebagai bentuk kecintaan terhadap serial tersebut.


Keluarga Korban Lapor ke Kodim, Tolak Damai Tanpa Klarifikasi

Keluarga Pardi telah resmi melaporkan kasus ini ke Kodim Bantaeng. Meskipun pelaku sempat mengajukan permintaan damai, keluarga korban belum bersedia menerima. Mereka menolak menandatangani surat perdamaian kecuali ada video klarifikasi dan permohonan maaf resmi dari oknum TNI, yang ditujukan kepada keluarga korban serta masyarakat luas.


Dampak Psikologis dan Ekonomi bagi Korban

Insiden ini berdampak besar terhadap kehidupan korban. Dandy mengungkapkan bahwa Pardi dan istrinya memilih untuk menghentikan aktivitas berjualan selama beberapa hari. Padahal, Pardi merupakan tulang punggung keluarga dan penghasil utama pendapatan rumah tangga. Situasi ini menambah beban bagi keluarga yang kini harus menghadapi tekanan akibat kejadian tersebut. /ist*

Pos terkait