Ogan Ilir, Beritasriwijaya.com — Suasana hangat dan penuh semangat terpancar dari TPS3R Desa Belanti, Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir, saat Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 58 UIN Raden Fatah Palembang menggelar kegiatan sosialisasi terpadu yang mengangkat tiga tema penting: pencegahan stunting, edukasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah, dan pemanfaatan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
Acara ini sukses menarik perhatian warga dari berbagai kalangan, terutama kaum ibu yang berperan besar dalam pola asuh anak dan pengelolaan keuangan keluarga. Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Desa Belanti, Ketua RT 01, para kader Posyandu, serta tokoh masyarakat lainnya, menandakan dukungan penuh terhadap upaya edukasi dan pemberdayaan warga desa.
Penyuluhan Stunting: Bekali Warga dengan Pemahaman Gizi dan Tumbuh Kembang Anak
Sesi pertama dimulai dengan penyuluhan mengenai stunting, kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Materi yang disampaikan mencakup definisi stunting, penyebab umum seperti pola makan yang salah dan sanitasi buruk, serta dampak jangka panjang terhadap perkembangan otak dan kualitas hidup anak ke depan.
Para peserta terlihat antusias menyimak penjelasan dari narasumber mahasiswa, yang menyampaikan materi dengan pendekatan komunikatif dan disertai ilustrasi sederhana agar mudah dipahami.
“Kami baru tahu kalau stunting bisa berdampak sampai anak dewasa nanti. Jadi kami senang diberi informasi seperti ini,” ungkap salah satu warga yang hadir.
Edukasi CBP Rupiah dan QRIS: Dorong Warga Cinta Uang Nasional dan Siap Hadapi Era Digital
Setelah sesi stunting, kegiatan berlanjut dengan penyampaian materi mengenai Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah sebagai bagian dari gerakan nasional untuk menjaga stabilitas mata uang dan mendorong kebanggaan terhadap simbol negara. Masyarakat diajak untuk merawat dan menggunakan Rupiah dengan benar, serta memahami perannya dalam kedaulatan ekonomi bangsa.
Sesi berikutnya memperkenalkan QRIS, sistem pembayaran digital serba guna yang kini semakin digunakan di berbagai sektor. Mahasiswa menjelaskan cara penggunaan QRIS yang praktis, efisien, dan aman, serta keunggulannya dalam transaksi non-tunai sehari-hari, seperti belanja di warung, pembayaran sekolah, hingga usaha mikro.
Dialog Interaktif dan Hadiah Apresiasi Warnai Kegiatan
Salah satu momen paling dinanti adalah sesi tanya jawab yang berlangsung dinamis. Warga tidak hanya bertanya seputar penyebab stunting dan cara pencegahannya, tetapi juga menunjukkan ketertarikan tinggi terhadap QRIS dan cara menerapkannya di usaha kecil.
Sebagai bentuk apresiasi, mahasiswa memberikan hadiah menarik kepada warga dengan pertanyaan terbaik, yang disambut meriah oleh peserta. Tak hanya menambah semangat, pemberian hadiah ini juga menjadi bentuk penghargaan atas partisipasi aktif masyarakat.
Bangun Sinergi untuk Desa yang Lebih Sehat dan Melek Digital
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama, menjadi simbol kolaborasi yang erat antara Mahasiswa KKN dan masyarakat Desa Belanti. Melalui kegiatan ini, Mahasiswa KKN 58 berharap informasi yang diberikan mampu membentuk pola pikir baru di tengah masyarakat terkait pentingnya gizi anak, nilai Rupiah, dan manfaat transformasi digital.
“Kami ingin meninggalkan kesan positif di desa ini. Edukasi bukan hanya tentang teori, tapi bagaimana kami bisa hadir dan berbagi secara nyata dengan masyarakat,” ujar salah satu mahasiswa peserta KKN.
Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari transformasi berkelanjutan di Desa Belanti, menuju masyarakat yang lebih sehat, cerdas, dan siap menyongsong era digital.
Penulis : Kartini / Mhs UIN Raden Fatah Palembang
