BERITA SRIWIJAYA, BANYUASIN – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru meresmikan operasional angkutan penyeberangan lintas Desa Sri Menanti – Desa Karang Baru, Kabupaten Banyuasin dengan KMP Putri Leanpuri. Peresmian yang berlangsung di Pelabuhan Penyeberangan Sri Menanti, Tanjung Lago, pada Selasa (11/3/2025) ini ditandai dengan pengguntingan pita, pemecahan kendi, serta peninjauan langsung kapal.
Dalam sambutannya, Herman Deru menegaskan bahwa kehadiran KMP Putri Leanpuri adalah jawaban atas kebutuhan masyarakat perairan Banyuasin yang selama ini mengandalkan transportasi air untuk mobilitas dan aktivitas ekonomi.
“Hari ini kita menjawab kebutuhan masyarakat dengan menyediakan sarana penyeberangan yang layak. Operasional kapal ini sempat terhenti karena perlu banyak persiapan, terutama terkait keselamatan dan kenyamanan penumpang,” ujar Herman Deru.
Gubernur berharap ke depan layanan penyeberangan ini dapat berjalan secara berkelanjutan. Jika sebelumnya hanya beroperasi enam hari dalam seminggu, ke depan diharapkan waktu operasionalnya bisa ditambah. Untuk itu, Pemprov Sumsel dan Pemkab Banyuasin siap memberikan subsidi guna memastikan layanan ini tetap optimal.
“Mudah-mudahan intensitas penyeberangan tinggi, sehingga biaya operasionalnya bisa tertutupi. Selain itu, Pemprov Sumsel siap membantu pendanaan secara bertahap untuk akses jalan menuju pelabuhan agar semakin memudahkan masyarakat,” tambahnya.
Herman Deru juga menyoroti aspek keselamatan kapal. Ia menyebut KMP Putri Leanpuri sebelumnya telah meraih peringkat ketiga nasional dalam kategori keselamatan kapal, sehingga masyarakat tidak perlu ragu menggunakan layanan ini.
“Mudah-mudahan kapal ini menjadi sarana terbaik bagi masyarakat dalam menjalankan aktivitas ekonomi. Selain memangkas waktu tempuh, juga lebih hemat biaya,” tegasnya.
Terkait opsi pembangunan jembatan, Herman Deru menjelaskan bahwa meskipun itu menjadi solusi jangka panjang, realisasinya membutuhkan dana besar dan dikhawatirkan mengganggu aktivitas pelayaran serta menyebabkan sedimentasi. Oleh karena itu, untuk saat ini, operasional KMP Putri Leanpuri menjadi solusi terbaik yang bisa dihadirkan.
“Terwujudnya layanan ini adalah hasil kerja sama antara Kementerian Perhubungan, Pemprov Sumsel, dan Pemkab Banyuasin,” imbuhnya.
Bupati Banyuasin, Askolani, menegaskan bahwa keberadaan pelabuhan dan layanan penyeberangan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat sejak lama.
“Ada 27 desa di seberang Karang Baru dengan total penduduk sekitar 70 ribu jiwa. Transportasi ini sangat vital, terutama karena Banyuasin kini menjadi peringkat tiga nasional dalam produksi gabah dan nomor satu di Sumsel. Hampir 40 persen gabah tersebut berasal dari desa-desa di Karang Baru,” jelas Askolani.
Sementara itu, Kepala Balai Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Sumsel, Nurhadi Unggul Wibowo, mengungkapkan bahwa pembangunan Pelabuhan Sri Menanti telah dimulai sejak 2021 dengan hibah tanah dari Pemkab Banyuasin. Pembangunan ini memakan waktu hingga akhirnya rampung pada 2022.
KMP Putri Leanpuri sendiri memiliki kapasitas angkut 12 kendaraan campuran dan 72 orang penumpang. Nama kapal ini diambil dari singkatan beberapa daerah di Sumsel, yakni Lematang, Ogan, Way Ompu, dan Komering.
“Saat ini pengelolaan kapal berada di bawah Dirjen Perhubungan Darat, namun mulai April 2025 akan dialihkan ke Dirjen Perhubungan Laut. Pembiayaan operasionalnya juga telah disetujui melalui APBN,” terangnya.
Menurutnya, subsidi ini merupakan bagian dari program Asta Cita Presiden Prabowo untuk meningkatkan kualitas layanan transportasi publik, khususnya di daerah perairan.
“Angkutan penyeberangan ini adalah wujud kehadiran negara dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan transportasi air,” tandasnya.
Peresmian ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pejabat penting, di antaranya anggota DPR RI Ishak Mekki, Ketua dan anggota Komisi IV DPRD Sumsel, pimpinan dan anggota DPRD Banyuasin, jajaran Kementerian Perhubungan, Forkopimda Banyuasin, serta Kepala OPD Sumsel dan perwakilan dari berbagai instansi terkait. (#)