OGAN ILIR, Beritasriwijaya.com – Masalah sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Palem Raya, Desa Pulau Negara, kembali menjadi perhatian warga karena bau yang mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ogan Ilir, Abi Bakrin Sidik, membenarkan kondisi tersebut.
Menurut Abi Bakrin, saat ini akses jalan menuju TPA mengalami kerusakan berat. Selain itu, di dalam area TPA sedang dilakukan pembangunan jalan sehingga sementara waktu kendaraan tidak bisa masuk untuk membuang sampah. “Untuk sementara, sampah dibuang di jalan. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan berharap setelah pembangunan selesai, kondisi akan membaik,” ujarnya.
Meski demikian, sampah di TPA masih dimanfaatkan oleh sekitar 30 pemulung yang menjual sampah-sampah tersebut. Ke depannya, DLH berencana bekerja sama dengan Universitas Sriwijaya (Unsri) untuk mengkaji pengolahan sampah lebih lanjut. Abi menambahkan, pihaknya sedang merencanakan sistem pengolahan sampah yang akan terealisasi pada tahun 2026, di mana sampah organik akan diolah menjadi pupuk kompos, sementara sampah non-organik bisa didaur ulang atau dijual.
Dalam rangka penanganan sampah di tingkat desa, DLH bekerja sama dengan kepala desa setempat untuk menyediakan tong sampah melalui dana desa. Selain itu, pengadaan armada pengangkut sampah terus ditingkatkan, dengan 5 unit truk, 2 unit armroll, dan rencana pembelian 5 kontainer pada 2025. Bupati Ogan Ilir juga memperhatikan masalah ini serius, sehingga tahun ini telah menambah 7 unit mobil pengangkut sampah untuk operasional di lapangan.
Abi Bakrin juga menghimbau kepala desa untuk membentuk bank sampah guna memisahkan sampah organik dan non-organik. Saat ini, Ogan Ilir baru memiliki 2 bank sampah. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pengelolaan sampah di Kabupaten Ogan Ilir bisa lebih efektif dan ramah lingkungan. (ydp)









