BERITA SRIWIJAYA, BANYUASIN – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru menyatakan optimisme bahwa Program Optimalisasi Lahan (OPLA) yang digulirkan oleh Kementerian Pertanian RI akan mendorong Sumsel naik peringkat menjadi tiga besar provinsi penghasil pangan nasional.
“Pada 2018 kita masih di peringkat delapan nasional. Kini sudah berada di posisi kelima. Harapan kita, dengan luas lahan yang masih potensial dan program strategis seperti OPLA, Sumsel bisa masuk tiga besar nasional,” kata Herman Deru saat mendampingi kunjungan kerja Komisi IV DPR RI di Desa Srimenanti, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Rabu (9/4/2025).
Ia menilai, terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 tentang percepatan pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi menjadi peluang besar bagi daerah untuk mempercepat swasembada pangan melalui penguatan infrastruktur irigasi.
“Potensi lahan OPLA di Sumsel sangat besar. Di Banyuasin misalnya, dari satu kali tanam bisa ditingkatkan menjadi dua, bahkan tiga kali tanam dalam setahun. Namun saat ini irigasi baru sampai di saluran cacing. Yang mendesak adalah normalisasi saluran primer dan sekunder yang masih dangkal,” paparnya.
Menurutnya, jika proyek OPLA ditangani langsung oleh Balai Besar atau Ditjen terkait, maka luas panen padi di Sumsel bisa mendekati 300 ribu hektare.
Dijelaskan Herman Deru, Sumsel memperoleh alokasi OPLA seluas 106.357 hektare, dan manfaatnya sangat dirasakan masyarakat, khususnya petani.
“Program ini mengubah lahan kurang produktif menjadi lahan yang bisa ditanami secara optimal. Lebih dari itu, program ini memberi semangat bagi petani karena mereka merasakan kehadiran pemerintah dalam mengatasi kesulitan di lapangan,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Banyuasin H. Askolani mengatakan bahwa Banyuasin merupakan lumbung beras terbesar di Pulau Sumatera, dengan luas lahan pertanian mencapai 199.684 hektare pada 2025, dan luas panen 129.880 hektare dengan produksi gabah mencapai 649.400 ton.
“Lahan sawah pasang surut yang ditinjau sebelumnya menghasilkan rata-rata 5,8 ton per hektare, bahkan ada yang sudah mencapai 7 ton. Ini menunjukkan potensi besar dari sektor pertanian Banyuasin,” jelas Askolani.
Sebagai informasi, OPLA merupakan program strategis untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian melalui perbaikan tata air dan peningkatan daya dukung lahan, khususnya di lahan rawa. Program ini dilakukan secara berkala untuk mendukung swasembada pangan yang berkelanjutan. (#)